Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...
Ada sebuah keluhan yang hampir selalu muncul di setiap pembicaran tentang stres. Tanpa mengenal kondisi dan situasi, ada banyak orang yang mengeluhkan peran orang lain. Dari tuduhan orang lain itu tidak mau mengerti, cenderung menipu, jahat, tidak mau membantu, bikin kesal, sampai dengan tuduhan orang lain sebagai biang stres. Ada bahkan yang menyebutkan bahwa dirinya jarang sekali bertemu orang baik.
Izinkan saya membagi eksperimen saya dalam kehidupan. Hampir setiap minggu saya terbang. Dan sekretaris saya hafal betul, kalau sebelum melakukan confirm terhadap tiket, ia harus menemukan tempat duduk agak di depan dan di lorong. Dulu, sering sekali setiap check in di bandara, saya menginformasikan bahwa sekretaris saya sudah book tempat duduk di depan dan lorong. Dan sering kali juga tidak kebagian tempat yang saya inginkan. Tidak jarang hati ini dibuat kesal. Sempat mengira kekeliruan ada di sekretaris. Namun, belakangan pendekatan saya dalam melakukan check in dirubah. Tidak lagi menyebutkan bahwa sekretaris sudah book tempat duduk, dengan ekspresi penuh senyuman saya katakan begini : 'saya akan senang sekali kalau dapat tempat duduk di depan dan di lorong'. Sebagai hasilnya, belum pernah sekalipun saya dikecewakan.
Apa yang mau diilustrasikan cerita ini sebenarnya sederhana, kalau kita mau merubah pendekatan kita pada orang lain, banyak orang dengan amat suka rela membagi kebaikan dengan kita. Modalnyapun tidak terlalu mahal : senyum, keyakinan bahwa orang lain baik, dan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan orang. Dan saya memetik banyak sekali manfaat dari cara ini. Bahkan orang yang tadinya amat tidak bersahabatpun bisa berubah menjadi baik dengan pendekatan ini.
Ada harga yang harus dibayar tentunya. Gengsi dan harga diri hanya sebagian saja dari kekuatan yang mesti dikelola dalam hal ini. Belum lagi emosi, marah dan sejenisnya.
Read More......