Sabtu, 26 Juni 2010

47. Menemukan Kebaikan Di Mana-Mana

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Ada sebuah keluhan yang hampir selalu muncul di setiap pembicaran tentang stres. Tanpa mengenal kondisi dan situasi, ada banyak orang yang mengeluhkan peran orang lain. Dari tuduhan orang lain itu tidak mau mengerti, cenderung menipu, jahat, tidak mau membantu, bikin kesal, sampai dengan tuduhan orang lain sebagai biang stres. Ada bahkan yang menyebutkan bahwa dirinya jarang sekali bertemu orang baik.

Izinkan saya membagi eksperimen saya dalam kehidupan. Hampir setiap minggu saya terbang. Dan sekretaris saya hafal betul, kalau sebelum melakukan confirm terhadap tiket, ia harus menemukan tempat duduk agak di depan dan di lorong. Dulu, sering sekali setiap check in di bandara, saya menginformasikan bahwa sekretaris saya sudah book tempat duduk di depan dan lorong. Dan sering kali juga tidak kebagian tempat yang saya inginkan. Tidak jarang hati ini dibuat kesal. Sempat mengira kekeliruan ada di sekretaris. Namun, belakangan pendekatan saya dalam melakukan check in dirubah. Tidak lagi menyebutkan bahwa sekretaris sudah book tempat duduk, dengan ekspresi penuh senyuman saya katakan begini : 'saya akan senang sekali kalau dapat tempat duduk di depan dan di lorong'. Sebagai hasilnya, belum pernah sekalipun saya dikecewakan.

Apa yang mau diilustrasikan cerita ini sebenarnya sederhana, kalau kita mau merubah pendekatan kita pada orang lain, banyak orang dengan amat suka rela membagi kebaikan dengan kita. Modalnyapun tidak terlalu mahal : senyum, keyakinan bahwa orang lain baik, dan memperlakukan mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan orang. Dan saya memetik banyak sekali manfaat dari cara ini. Bahkan orang yang tadinya amat tidak bersahabatpun bisa berubah menjadi baik dengan pendekatan ini.

Ada harga yang harus dibayar tentunya. Gengsi dan harga diri hanya sebagian saja dari kekuatan yang mesti dikelola dalam hal ini. Belum lagi emosi, marah dan sejenisnya.

Read More......

Jumat, 25 Juni 2010

46. Semakin Dikejar, Semakin Terperangkap

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

'When all is said and done, the journey is the reward'

Entah karena profesi, entah karena panggilan hidup, sudah menjadi warna dominan hidup saya harus dihadang oleh keluhan-keluhan orang setiap harinya. Terutama melalui e-mail, tiada hari tanpa surat dengan keluhan hidup. Ada yang hati isterinya diambil orang. Ada yang hidupnya berputar dalam mangkok kecil yang sama. Ada yang dibuat pusing oleh pacar yang tidak setia, boss yang hanya berkomentar kalau salah, rezeki yang tidak pernah cukup.

Maka, jadilah hari-hari saya ketika membuka e-mail, seperti hari yang harus menyirami tanaman kering kerontang. Ada semacam keharusan agar saya tidak kekurangan air. Untuk itulah, maka di tengah kesibukan yang amat tinggi sekalipun, selalu saja memaksa diri untuk membaca, mendengarkan cassette, atau malah menonton tv atau vcd sebagai sumber air inspirasi.

Di tengah keharusan untuk tidak boleh kering ini, saya bertemu dengan karya Randy Komisar yang berjudul The Monk And The Riddle : The education of A Silicon Valley Entrepreneur . Penyajian ide mendasar melalui gaya novel ini, awalnya memang kurang menarik. Terkesan dangkal dan datar. Namun, begitu diselami pelan-pelan, dia mengandung ajaran yang mendasar.

Read More......

Kamis, 24 Juni 2010

45. Memimpin Dengan Hati

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

'she thought me that there is good in every person and everyone is worthy of respect, and that it just takes longer to find the good in some people'

Di awal tahun delapan puluhan, tatkala barang-barang Jepang baru saja berjaya di mana-mana, Harley Davidson sempat disebut sebagai lambang kekalahan bangsa Amerika. Bagaimana tidak disebut lambang kekalahan, kalau saat itu Honda dan sepeda motor Jepang lainnya menggilas habis-habisan pasar sepeda motor Amerika. Dengan tuduhan enggan berubah, serta bernostalgia selalu dengan masa lalu, maka jadilah Harley Davidson pecundang pasar. Siapa yang mengira kalau sepuluh tahun kemudian dia bangkit dengan prestasi yang amat mengejutkan ?

Sebagaimana kita saksikan sekarang-sekarang ini di banyak bagian dunia, Harley Davidson tidak hanya berhasil memuaskan konsumen - sebagaimana digunakan banyak perusahaan sebagai barometer keberhasilan. Dia bahkan digunakan sebagai lambang kebebasan. Dan jauh dari sekadar mau membeli, tidak sedikit konsumen Harley yang mentato badannya dengan tulisan Harley-Davidson. Sebuah prestasi yang tidak pernah terjadi dengan merk-merk yang paling mahal sekalipun. Coba perhatikan merk-merk mahal seperti Jaguar, Mercedes, atau BMW, adakah dari konsumen merk-merk ini yang mentato badan mereka dengan merk mobil yang mereka gunakan ?

Read More......

Rabu, 23 Juni 2010

44. Berteman Kedamaian Selamanya

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

"mintalah hati yang penuh dengan rasa syukur"

Di tempat-tempat umum seperti bandara, mall, bioskop, atau sekolah dan universitas, di mana banyak orang berkumpul, sering saya memperhatikan wajah orang. Bila diamati secara agak mendalam, ada semacam kelangkaan orang yang berwajah penuh kedamaian. Cirinya, sinar muka yang segar, murah senyum, sorot mata yang bersahabat, serta kesediaan yang mudah untuk berkomunikasi. Di Jakarta dan kota besar lainnya, mayoritas mata menunjukkan sinar curiga. Senyum disamping mengundang curiga orang lain, juga menjadi barang yang teramat langka. Wajah-wajah kota besar banyak terdiri dari wajah yang lesu, kusam dan tidak bersemangat. Apa lagi berkomunikasi dengan orang yang tidak kita kenal. Salah-salah kita menjadi korban tidak perlu.

Maka jadilah wajah kota besar sebagai wajah sepi dalam keramaian. Dalam arti kehadiran suara, di mana-mana hadir keramaian. Dari suara mobil, orang jualan, kondektur bus kota, sampai orang berkelahi. Namun dalam arti kedamaian, inilah sebuah wilayah yang amat dan teramat sepi.

Read More......

Senin, 21 Juni 2010

43. Kedamaian Memerlukan Kebebasan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Kalau burung gereja saja bernyanyi setiap hari, kenapa kita harus menakuti masa depan?

Dalam kehidupan pribadi maupun pergaulan yang cukup luas, sering saya bertemu dengan kehidupan yang tidak bebas. Dan kondisi terakhir ini, tidak hanya monopoli orang bawah dan miskin materi. Ia juga menghinggapi kalangan atas. Bedanya cuman satu. Orang bawah terpenjara di bawah. Orang atas terpenjara di atas.

Di tengah mobil-mobil mewah, jangan fikir tidak ada orang yang tidak bebas. Di rumah-rumah mahal dan berlokasi elit, jangan kira tidak ada orang yang tidak pernah menikmati kebebasan. Malah sebaliknya, secara kualitatif, orang atas memiliki ketakutan (baca : ketakutan kehilangan harta, dirampok, kehilangan jabatan, dll) yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang bawah. Maka, kehidupan mewah yang dibayangkan orang penuh kebebasan, ternyata sebuah penjara yang amat menyedihkan.

Tentu bukan maksud saya untuk mempengaruhi Anda agar menakuti kekayaan materi. Namun, yang ingin saya ceritakan bukan di situ letaknya fondasi kokoh kedamaian. Dia bersembunyi pada kehidupan yang penuh kebebasan. Terutama kebebasan hati dan fikiran.

Read More......

Jumat, 18 Juni 2010

42. Keluar Dari Ketidakpuasan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Kebahagiaan maupun kesedihan amat dan teramat dominan diwarnai oleh dengan apa dan siapa kita membandingkan hidup dan diri kita

Sebagai atasan dari dua ribu orang, tempat bertanya dari banyak sekali orang, atau konsultan manajemen sejumlah perusahaan, ada sebuah persoalan yang amat kerap muncul, yakni ketidakpuasan. Entah itu tidak puas pada atasan, bawahan, pekerjaan, pasangan hidup sampai dengan anak-anak di rumah. Sinyal dan fenomenanyapun amat beragam. Demikian juga informasi pendukungnya. Kalau boleh saya generalisasikan, hampir tidak ada orang yang tidak pernah tidak puas.

Dan mungkin Anda juga sudah tahu, apa saja hasil ikutan dari sikap tidak puas tadi. Stres dan depresi mungkin hanya sebagian saja. Banyak penyakit biologispun bersumber dari sini. Dan karena tuntutan profesi, saya termasuk orang yang hampir setiap hari menerima limpahan sampah seperti ini. Sebagian berhasil saya olah jadi pupuk, sebagian lagi tetap menjadi sampah yang berbau busuk. Sebagian mengendap di saya, dan sebagian lagi tetap dibawa pemiliknya.

Izinkan saya membagi ketidakpuasan ke dalam tiga tingkatan sebab. Tingkatan pertama, orang yang memiliki masalah besar dengan dirinya sendiri. Tidak sedikit bahkan yang menyakiti dirinya seumur hidup. Tingkatan kedua adalah orang yang senantiasa membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih tinggi. Tingkatan ketiga adalah kehidupan tanpa pembanding.

Read More......

Kamis, 17 Juni 2010

41. Kendaraan Menuju Kebahagiaan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Dunia pencerahan baru kita temukan kalau kita mulai menemukan orang Kristen di Masjid, saudara-saudara Muslim di Vihara, sahabat-sahabat beragama Budha di Pura, atau penganut Hindu di Gereja.

Salah satu dari sangat sedikit buku yang saya baca pelan-pelan sampai habis adalah buku Dalai Lama bersama Howard C. Cutter yang berjudul The Art of Happiness. Awalnya, buku ini saya baca secara cepat. Akan tetapi, semakin diselami, ia seperti menghadirkan kedamaian tersendiri. Seperti berhadapan dengan manusia dengan tantangan yang amat besar - bayangkan negerinya dianeksasi Cina dalam waktu yang lama - namun masih bisa menyebut diri berbahagia.

Lama sempat saya dibuat tercenung oleh tokoh perdamaian terakhir. Dan merasakan sendiri, betapa kecilnya saya di hadapan 'raksasa' kehidupan sehebat Dalai Lama. Di manapun kita bertemu tokoh ini, di televisi, di media cetak atau di hampir semua kesempatan, kita senantiasa bertemu dengan mimik muka yang serba tersenyum. Padahal, kehidupannya - sebagaimana dituturkan Cutter - tidak sedikit yang ditandai oleh banjir kesedihan.

Read More......

Rabu, 16 Juni 2010

40. Pohon Pahit Berbuah Amat Manis

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Upaya mengenali wajah utuh pohon, tidak akan bisa diperoleh hanya dengan melihat rantingnya saja. Kumpulan ranting saja bukanlah pohon.

Salah satu pojokan dalam web site saya yang kerap dikunjungi orang adalah konsultasi. Di sini banyak orang yang mau mengolah sampah-sampah hidup ke dalam pupuk-pupuk kehidupan yang berguna. Persoalan yang dicoba dipecahkanpun amat beragam - sebagian bahkan sama sekali saya tidak tahu jawabannya. Dari soal neptu (ini salah satu soal yang namanya saja baru saya dengar), percaya diri, tidak bisa memfokuskan fikiran, istri nyeleweng, urusan-urusan surgawi, sampai dengan mengolah kesedihan.

Tatkala fikiran lagi tidak jernih, apa lagi dibebani banyak target dan gangguan hidup, saya menghindar untuk memberikan jawaban ke pertanyaan yang masuk. Akan tetapi, setelah mencermati demikian banyak pertanyaan yang masuk, mengendapkan kembali sekian banyak sampah kehidupan yang dimintakan ke saya untuk diolah, ada semacam pohon yang bisa menaungi semua ini.

Read More......

Selasa, 15 Juni 2010

39. Sukses Seperti Candu

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Seperti orang yang duduk di tempat rendah, tidak ada ketakutan untuk jatuh. Tidak ada juga keserakahan untuk cepat-cepat naik ke atas.

Ketika masih kecil, hidup di desa yang tidak steril, dan mendengar suara mobil dan pesawat hanya beberapa hari sekali, rasanya enak dan mewah sekali bila saya bisa hidup kelak di kota lengkap dengan kehebatannya. Sehingga, ketika kesempatan untuk berwisata datang, hampir setiap anak SD di desa di pinggiran bukit ini menyambutnya penuh gembira. Kendatipun murid dan guru sama-sama naik truk - yang sekarang hanya layak untuk barang dan binatang - tetap tidak mengurangi kegembiraan dan keheranan kami akan kehidupan kota saat itu.

Ada beberapa hal yang membuat kami orang desa terheran-heran ketika itu. Ada pohon yang batangnya lurus-lurus, dan ditanam di garis yang amat lurus. Belakangan, kami tahu ia bernama tiang listrik. Ada tanah luas yang terbentang datar, lebar dan tanpa pohon kelihatannya dari jauh. Hari itu baru kita tahu namanya laut. Ada gedung-gedung bertingkat yang membuat kami bingung dan teramat bingung : dari manakah orang-orang naik ke kamar yang tinggi di atas sana ? Begitu boleh memasuki bandar udara untuk bisa memegang pesawat - karena di desa hanya bisa dilihat lebih kecil dari kupu-kupu - maka saya dan teman-teman berebut menjilati ban burung besi ini.

Read More......

Senin, 14 Juni 2010

38. Mengusir Kegelapan Dengan Sapu

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

"Pada saat kita berhenti melakukan perjalanan, kita sudah sampai di tujuan"

Pergaulan di kalangan menengah atas, plus pengalaman hidup yang merangkak dari tangga yang amat bawah, ternyata memberi saya banyak pelajaran dan kearifan yang berguna. Akan tetapi, setelah cukup lelah menjalani tidak sedikit lika liku kesulitan dan juga kesenangan, saya kehilangan satu hal : ketulusan orang. Dulu, ketika masih pindah dari satu rumah kontrakan ke rumah kontrakan yang lain, pergi ke kantor menggunakan bus kota, atau saat bersusah-susah menyelesaikan sekolah menengah di sebuah kota kecil di Bali Utara sana, saya dikelilingi tidak sedikit orang yang berbaju dan berhati ketulusan. Dari saling bantu sampai saling pinjam, semuanya dilakukan dengan bungkus maupun isi ketulusan. Sehingga tidak terlalu sulit membedakan, mana ketulusan dan mana kepalsuan.

Namun sekarang, begitu duduk di kursi karir yang agak tinggi, tidak sedikit ketulusan yang hilang. Maka jadilah saya sebuah hidup dan kehidupan yang secara lingkungan materi meningkat, namun secara lingkungan ketulusan menurun amat pesat. Ada orang yang tidak merasakan kehilangan ini. Tetapi, saya bersama keluarga merasakan sekali kehilangan ini. Puteri saya masih amat terkenang dengan temannya di masa kecil sambil memanjat pohon di perkampungan Ciganjur sana. Putera kedua saya sampai sekarang masih sering mengunjungi rekannya di zaman susah dulu. Isteri saya juga demikian, teringat dengan mantan tuan rumah di Lenteng Agung yang meminjamkan gelasnya ketika kami kedatangan tamu.

Read More......

Sabtu, 12 Juni 2010

37. Merenungkan Kembali Hakekat Uang

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Demikian sedikit yang kita butuhkan, namun demikian banyak yang kita cari.

Ditengah keadaan ekonomi yang sulit seperti sekarang ini, tidak ada mahluk yang lebih susah dicari dibandingkan uang. Demikian sulitnya ia dicari, sampai-sampai ada banyak orang yang mengorbankan segalanya agar mendapatkannya. Sejumlah karyawati yang di-PHK di Bogor - menurut laporan investigatif sebuah media - berani melacurkan diri untuk mendapatkan uang. Jutaan orang berdesak-desakan di tengah kemacetan Jakarta setiap pagi menyambut sang uang. Sejumlah pemilik uang - yang membawa berkopor-kopor uang keluar negeri untuk diperdagangkan - berani mengambil resiko dirampok dan dipenjara, hanya untuk membuat sang uang berkembang dan berbunga. Belakangan kita tahu, tidak sedikit pengusaha yang nama dan kekayaannya demikian berkibar, ternyata hanya budak utang. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, ekonomi Asia umumnya dan Indonesia khususnya, dibuat sekarat oleh sekumpulan manusia yang memperdagangkan uang.

Dirangkum menjadi satu, betapa dahsyatnya pengaruh uang dalam kehidupan kita kini. Jangankan sekumpulan wanita yang tidak berdaya terhadap PHK, pemerintah yang telah bercokol puluhan tahun dan didukung oleh senjata dan tentara sekalipun, lunglai oleh perilaku uang yang tidak sepenuhnya bisa ditakut-takuti dengan senjata. Sejumlah tentara yang lengkap dengan ancaman 'melibas'-nya, tetap saja gigit jari menyaksikan perilaku uang. Pengusaha yang tadinya demikian berkuasa dengan jaringan lobinya hingga ke negara adi dayapun, hanya bisa terbengong-bengong oleh nilai tukar uang. Ekonom dengan segala kecanggihan ekonometrinya cuman bisa berdalih bahwa ini di luar bidangnya.

Read More......

Jumat, 11 Juni 2010

36. Pemimpin & Kekasihnya

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Di saat tertentu, ia berarti cakrawala yang menampung sinar matahari serta nyanyian bintang-bintang.

Bagi setiap manusia normal, memiliki kekasih adalah salah satu bentuk pengalaman yang sulit terlupakan. Tidak sedikit orang beranggapan, memiliki kekasih jauh lebih indah dari memiliki suami atau isteri. Dalam berhubungan dengan kekasih, dunia seperti penuh imajinasi dan fantasi .

Sayapun pernah mengalami keindahan seperti ini. Bersama seorang wanita yang sekarang sudah menjadi anak mertua, kenangan berjalan menelusuri pinggiran danau yang sepi dan damai, atau duduk berjam-jam di pantai yang hanya dihuni suara ombak, sungguh sebuah pengalaman yang sulit dilupakan.

Keindahan serupa juga saya temukan ketika membaca karya Kahlil Gibran yang berjudul Lazarus and His Beloved and The Blind.. Karya apik ini bertutur tentang kisah Lazarus bersama 'kekasihnya'. Kekasih terakhir saya beri tanda kutip, sebab arti yang dimaksud memang tidak sama dengan pengertian biasanya. Lebih dari sekadar kekasih sebagai calon suami atau isteri, Gibran bertutur tentang kekasih yang lebih abadi.

Read More......

Kamis, 10 Juni 2010

35. Menikah Dengan Diri Sendiri

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Manusia-manusia yang hidupnya kena stres, depresi, masuk rumah sakit jiwa atau bunuh diri sekalian, adalah sebentuk orang yang pernikahannya dengan sang diri gagal.

Buku harian saya sebagai konsultan manajemen, tidak selamanya berisi catatan yang hanya terkait dengan prestasi perusahaan. Demikian luasnya bidang yang dicakup oleh manajemen, kerap ia merambah ke daerah yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Kadang, saya malah harus menjadi konsultan perkawinan bagi klien. Terutama, kalau mahligai pernikahan klien terganggu, dan bisa mengancam prestasi perusahaan.

Ini juga saya alami beberapa waktu lalu, ketika seorang klien menyeleweng, kemudian mengundang protes berat isterinya. Kejadian ini merambah wilayah konsultasi saya, karena sebagian pemegang saham yakin, kalau hanya saya yang bisa meyakinkan play boy kelas kakap terakhir.

Mirip dengan bentuk hubungan manusia lainnya - baik kerja dalam team, menata organisasi, dll - perkawinan akan senantiasa diwarnai oleh friksi dan perbedaan. Sebagian orang bahkan meyakini, di situlah letak seninya berhubungan dengan manusia.

Read More......

Rabu, 09 Juni 2010

34. Perampok Dalam Diri Kita

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Begitu kejernihan fikiran berada jauh di atas hawa nafsu, sukses mudah dan senang sekali datang berkunjung.

Satu hal yang tidak bisa dihindari oleh sejumlah konsultan, lebih-lebih yang berinteraksi intensif dengan pemilik dan pimpinan puncak, adalah menjadi saksi hidup dari ketidakdewasaan sejumlah orang kaya pemilik perusahaan.

Ada yang baru tidak punya jabatan kemudian bikin kacau di mana-mana. Ada yang memanas-manasin pemegang saham dengan surat kaleng. Ada yang mabok pujian kemudian buta dengan informasi yang sebenarnya. Ada yang tidak sependapat dengan orang tuanya, kemudian menganulir keputusan, dan menimbulkan ketakutan di setiap pojokan organisasi. Ada yang tidak memiliki alat memimpin yang lain kecuali mengancam. Dan masih banyak lagi variasi lainnya.

Yang jelas, catatan kerja yang ditandai oleh seringnya bertemu dengan manusia-manusia seperti di atas, membuat saya amat bersukur. Sebab, perjalanan hidup yang bermula dari tangga yang amat bawah, plus seluruh penderitaannya, membuat saya tahu apa-apa yang tidak diketahui rekan-rekan yang baru lahir sudah menjadi orang kaya.

Sebagian klien yang dekat dengan saya, dan berhasil saya buat menjadi lebih dewasa, berfikir kalau saya memperoleh semua ini dari sekolah saya di INSEAD Prancis, atau di Universitas Lancaster Inggris. Kalau boleh jujur, kearifan dan kematangan hidup lebih banyak saya temukan secara otodidak di Universitas Kesulitan. Sebuah sekolah yang amat saya banggakan. Dan memiliki kontribusi jauh lebih tinggi dari Universitas manapun di dunia.

Read More......

Selasa, 08 Juni 2010

33. Berhentilah Menyalahkan Orang

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

'Define the problem as a person and you are in trouble. Define the problem as difficult behavior, you can do something about it'

Oleh ribuan anak muda yang baru memasuki gerbang kerja, juga manajer muda yang frustrasi di dunia kerja, kerap saya ditanya : aspek apa dari dunia kerja yang paling sulit dihadapi ? Terus terang, bekerja apapun dan dimanapun, serta bermodalkan pendidikan manapun sebenarnya mudah, asal tekun belajar dan bertanya. Yang sering bikin semuanya jadi rumit, adalah interaksi antarmanusia. Jangankan manusia yang baru memasuki gerbang kerja, mereka yang sudah berumur senja di tempat kerja sekalipun sering dibuat pusing oleh interaksi terakhir.

Meminjam pengandaian seorang penulis, ada perbedaan antara menendang bola dan menendang kucing. Sebelum menendang bola, kita bisa ramalkan kemana bola akan bergerak setelah ditendang. Akan tetapi, sebelum menendang kucing, kita tidak tahu apakah kucingnya akan menangis, lari, melompat, mati atau alternatif lainnya. Nah, meramalkan respons orang lain sebelum kita bertindak, jauh lebih rumit dibandingkan dengan meramalkan respons kucing. Sebab, kucing tidak mengenal politik, pura-pura, balas dendam dan serangkaian hal rumit lainnya. Namun, ini juga yang menyebabkan disiplin mengelola manusia menjadi penuh sentuhan seni dan kepekaan. Sebagian kecil memang bisa diungkapkan melaui kata-kata. Cuman, sebagian besar ia bersifat tidak terungkapkan dan hanya bisa dirasakan.

Read More......

Senin, 07 Juni 2010

32. Makanan Bergizi Untuk Jiwa

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Seperti bau semerbak bunga yang harum, tindakan mencintai cepat atau lambat akan menyebar ke mana-mana.

Dalam suatu kesempatan, Socrates pernah mencoba mendefinisikan apa yang dia sebut sebagai pilosof. Dengan penuh keyakinan, pemikir terkemuka ini menyebut pilosof sebagai men with no taste for falsehood, while cherishing the truth. Atau, sejenis manusia yang hanya tertarik untuk hidup dan bermain-main dengan kebenaran, dan mencoba menyebar bibit-bibit kebenaran di mana-mana.

Kalau boleh saya berterus terang, pengertian terakhir ini memang cantik. Jauh lebih cantik dari pengertian lain yang pernah saya tahu. Dan sebagai orang yang tahu perbedaan antara knowing dengan knowing in action, kesederhanaan pengertian ini tidak otomatis disertai dengan kesederhanaan penerapan. Bahkan sering terjadi, pengertian yang terlalu sederhana malah menjadi awal amat rumitnya penerapan.

Coba saja dalami, sederhanakah pengertian tentang 'kebenaran' ? Bukankah ia berubah dalam situasi dan waktu yang berbeda ? Belum lagi ditambah dengan frame of mind yang berbeda. Kebenaran, sebenarnya lebih mendekati tanah liat dibandingkan dengan besi tua yang kaku. Tetapi, nanti dulu. Relativisme tentang kebenaran semacam ini, sering kali dicurigai sebagai asal dari banyak penyimpangan hidup yang mengkhawatirkan. Sama bahayanya dengan menganggap kebenaran sebagai sesuatu yang absolut.

Read More......

Kamis, 03 Juni 2010

31. Kematian, Gurunya Kehidupan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

'When we're ready to die, what will we want to have done ? Did I learn to live wisely ? Did I love well ?

Ada banyak pemikir yang telah mencoba menjelaskan apa itu kehidupan. Dari ide yang mengatakan bahwa hidup itu sebuah misi, hidup itu sebuah perjalanan spiritual, hidup itu penuh dengan misteri, sampai dengan pendekatan yang menyebutkan bahwa hidup harus dinikmati. Bagi mereka yang mengagumi pendekatan rasionalistik, tentu saja semuanya mau dijelaskan dengan rasio manusia. Karl Marx - yang pernah menulis bahwa agama adalah sebuah bentuk pelarian manusia dari dirinya sendiri - tentu saja berbeda dengan penulis Celestine Prophecy yang menyebutkan, bahwa setiap kejadian dalam hidup menghadirkan makna. Pendekatan manapun yang Anda setujui, sebagian warna kehidupan memang tidak sepenuhnya di bawah kontrol kita. Lahir, mati, jodoh, rezeki hanyalah sebagian dari warna kehidupan yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan dengan rasio.

Penulis novel Celestine Prophecy benar, bahwa semua kejadian mengandung makna. Hanya saja, untuk sampai pada penemuan makna tadi, kita memerlukan usaha sengaja untuk belajar. Ada atau tidak ada guru (dalam pengertian biasa), sebenarnya momentum belajar hadir setiap hari dalam kehidupan. Di rumah, di kantor, di jalan, dan di tempat mana saja sebenarnya hadir learning moments. Pertanyaannya, maukah kita berefleksi dari semua yang hadir di depan mata kita ?

Read More......

Rabu, 02 Juni 2010

30. Gunung Tinggi, Jurang Dalam

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Puncak gunung yang teramat indah sebenarnya dimulai dari dasar jurang yang menakutkan. Ini juga berlaku pada dunia pemimpin dan kepemimpinan.

Sebuah pepatah Zen yang inspiratif berpetuah apik, 'bila gunung tinggi maka jurangnya dalam'. Ini sudah menjadi hukum alam sejak dulu. Tidak ada satupun gunung tinggi yang tidak disertai oleh jurang yang dalam. Kita semua menerima hukum alam ini secara ikhlas tanpa penolakan yang teramat berarti. Akan tetapi, begitu berhadapan dengan diri sendiri maupun pemimpin, ada semacam ketidakrelaan massal dalam hal ini.

Sebut saja diri ini yang tidak semuanya terjelaskan. Ketika sampai di salah satu puncak gunung yang tinggi (baca : jabatan dan penghargaan yang tinggi), jarang sekali ada orang yang tidak rela menerimanya. Namun, begitu jurang ada di depan mata ( pensiun, turun jabatan dan sejenisnya) tidak sedikit orang yang amat tidak rela. Bahkan, banyak orang yang membiarkan dirinya tersiksa atau jatuh sakit oleh jurang-jurang sejenis.

Penyakit post power syndrome, depresi yang dialami tidak sedikit orang ketika jabatan atau rezeki hilang, orang stres karena sempat dipuja kemudian dihina, adalah sebagian saja bukti dari ketidakrelaan orang akan hukum alam 'gunung tinggi-jurang dalam'.

Read More......

Selasa, 01 Juni 2010

29. Pohon, Pencerahan Dan Pemimpin

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Siapapun manusianya, kalau masih dibelenggu keserakahan untuk memilih, maka ia akan senantiasa dipermainkan oleh kehidupan.

Sudah menjadi persoalan kebanyakan orang, kalau tubuh dan jiwa ini tidak sepenuhnya bisa dimengerti. Tanpa aba-aba yang jelas, tiba-tiba mood menurun demikian drastis. Ketika siklus naik, tawa temannya. Tatkala siklus menurun, tangislah sahabatnya. Maka tidak sedikit orang yang hidupnya lelah melalui siklus naik turun ini. Bahkan saya punya dugaan, usia manusia yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan usia alam, sebagian karena teramat lelah dipermainkan oleh siklus yang belum mengenal akhir ini.

Pernah ada rekan yang berandai-andai. Andaikan kita bisa mengeluarkan semua manusia dari bumi ini. Hasilnya bisa ditebak, masalah akan menurun dalam jumlah yang teramat banyak, bahkan ada yang menduga bahwa masalah tidak akan ada. Ini semua berarti, sebagian besar masalah yang ada bersumber pada manusia itu sendiri. Terutama karena keserakahan kita untuk senantiasa memilih dan memilih. Hanya mau sukses, tidak mau gagal. Hanya menerima cantik, monolak kejelekan. Hanya menerima kebaikan orang, antipati pada kejelekan orang. Dan masih banyak lagi keserakahan sejenis.

Read More......
SHARE EXPERIENCE © 2008 Por *Templates para Você*