Senin, 31 Mei 2010

28. Bab Pertama Buku Kebijaksanaan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

"kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan"

Dalam bidang kepemimpinan maupun personal power, ada banyak orang yang menyimpan keingintahuan, dari mana wibawa, karisma, daya tarik, daya pengaruh pada orang lain, dan hal-hal sejenis berasal. Anda boleh saja memiliki teori dan keyakinan sendiri, entah pendekatan terlahir ataupun pendekatan bisa dipelajari. Namun, bagi saya apa yang kita miliki sekarang ini - dari tingkatan wibawa, karisma, dll - adalah hasil tabungan perbuatan kita dalam kurun waktu yang amat panjang.

Memang, manusia diberi bekal yang relatif berbeda ketika baru lahir. Akan tetapi, perbuatan bisa memperkuat maupun menghancurkan bekal lahiriah tadi. Terus terang, jika bekal lahiriah diandaikan dengan sebuah kain - dengan tetap bersukur pada Tuhan saya ingin ceritakan, saya dibekali kain yang tidak terlalu membanggakan. Anda bisa bayangkan, saya ini adalah bungsu dari tiga belas bersaudara. Pernah lama minder baik akibat kecerdasan yang kurang, maupun diejek orang karena memiliki banyak kelemahan. Dan bukan pada tempatnya kalau saya menceritakan semua sisi gelap masa lalu saya di sini. Yang jelas, di titik start saya berlari, modal saya amat terbatas.

Read More......

Kamis, 27 Mei 2010

27. Membuang Beban Tak Perlu

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Menjadi kaya dan bahagia sebenarnya murah dan mudah. Ia menjadi susah, rumit dan bahkan tidak mungkin karena banyak manusia yang bernafsu menggendong beban teramat banyak. Dan sebagian dari beban tersebut sebenarnya tidak perlu.


Profesi sebagai konsultan manajemen SDM, memaksa saya mendalami banyak sekali perkara yang berkaitan dengan councelling. Tidak hanya karena terapi-terapi SDM banyak yang bersifat behaviouristic, namun juga sering melebar ke luar bidang, termasuk manajemen keluarga pemilik perusahaan. Pekerjaan mendisain sistim, menerangkan bagaimana sistim tadi sebaiknya dilaksanakan, sering kali macet jika tidak disertai minyak pelumas yang bernama councelling. Dalam hal terakhir, saya adalah penganut aliran not knowing approach of councelling.

Dalam pendekatan ini, saya mengurangi menggunakan cara berfikir hipotetis. Bila begini maka biasanya begitu. Subyeknya, adalah klien bukan terapis. Pekerjaan seorang terapis dalam hal ini ada dua : merumuskan pertanyaan yang tepat, dan memfasilitasi klien untuk menemukan sendiri obat yang tepat bagi dirinya.

Read More......

Rabu, 26 Mei 2010

26. Berpelukan Mesra Dengan Kesedihan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Untuk berpelukan mesra dengan kesedihan, diperlukan kearifan dan kedewasaan yang mengagumkan

Kalau boleh memilih, ada banyak sekali manusia yang hanya mau kebahagiaan, dan membuang kesedihan. Itu juga terjadi dalam kehidupan saya dalam waktu yang lama. Saya pernah kehilangan seorang ayah yang sudah sampai di tingkat unconditional love. Seorang sahabat - sekaligus pemilik perusahaan - meninggal ketika kami sudah bisa berkomunikasi dari hati ke hati. Ibu mertua yang tidak pernah memarahi saya, bahkan selalu membela saya ketika ada konflik dengan isteri - padahal waktu pacaran dengan puteri beliau, saya tergolong anak nakal - meninggal ketika kami sekeluarga belum sempat membahagiakannya secara cukup. Dan ada banyak lagi kejadian hidup yang pernah membawa saya pada sungai kesedihan yang panjang dan dalam. Mungkin akan ada lagi kejadian-kejadian serupa di masa yang akan datang.

Sayangnya, sebagaimana alam yang mengenal siklus, kehidupan manusiapun mengenal siklus. Kesedihan dan kebahagiaan adalah salah satu saja dari banyak siklus yang harus kita lalui. Seorang sahabat saya ditimpa kesedihan yang lama dan panjang, ditinggal suaminya beristrikan orang lain. Seorang pembaca kolom ini mengirim e-mail ke saya, kalau dia dibuat tersiksa oleh kekasihnya. Beberapa pengunjung yang rajin mengunjungi web site saya, tidak sedikit mengirim berita kesedihan, dan meminta jalan keluar segera.

Digabung menjadi satu, tidak ada kehidupan yang tidak diwarnai oleh kesedihan. Diundang maupun tidak, ia akan senantiasa datang. Dalam banyak kejadian bahkan terbukti, semakin ia dibenci dan ditakuti, semakin ia senang dan rajin berkunjung ke diri kita. Maka, sengsaralah hidup mereka yang membenci kesedihan.

Read More......

Selasa, 25 Mei 2010

LAT ku Sudah Bertelur

Setelah lebih dari 1 bulan saya tidak menulis tentang LAT, maka hari ini akan saya ceritakan lagi pengalaman saya tentang memelihara LAT ini. Selama ini saya tidak menulis karena LAT yang saya pelihara tidak kunjung bertelur, dan saya merasa hampir putus asa untuk meneruskannya.

Sampai tadi, (kira-kira 30 menit yang lalu sebelum saya menulis hal ini) semangat saya untuk menulis tentang LAT yang saya pelihara kembali tumbuh. Apa sebab? Sebabnya adalah karena sekarang saya baru saja mengetahui bahwa ternyata LAT saya sudah ada yang gendong telur.

Ceritanya begini, setelah pulang dari kerja (istirahat) saya mendapati anak saya yang manis sedang tertidur pulas. Biasanya setelah pulang kerja saya akan bermain-main dengan anak tercinta. Nah, karena anak saya tidur, saya menjadi tidak ada kegiatan, mau ikut tidur tapi ga ngantuk. Iseng-iseng saya menghampiri tempat penampungan LAT yang ada di dapur, disitu saya terduduk lumayan lama karena memikirkan LAT yang tak kunjung bertelur. Memperhatikan tempat penampungan yang saya buat dengan ala kadarnya dan sekarang sudah tidak mampu lagi menampung air lebih dari 10 cm, karena terdapat kebocoran yang hingga saat ini saya tidak tau di mana bocornya. Jadi, begitulah LAT saya hidup hanya dengan air setinggi 10 cm, ditambah lagi dengan endapan sisa makanan yang begitu tebal seperti lumpur. Hal ini hanya saya biarkan saja selama 1 bulan lebih.

Read More......

25. Percaya Cinta, Percaya Keajaiban

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

"Bila cinta mengharapkan bayaran, itu bukan cinta, melainkan sebuah transaksi"

Seorang anggota keluarga dekat sempat bertanya keheranan, kenapa orang yang setegar saya bisa menangis ketika ayah meninggal. Yang membuatnya tambah heran, karena saya adalah satu-satunya orang yang menangis menjelang penguburan. Dan Andapun boleh heran dengan saya.

Ini memang bukan cerita sinetron yang mau mengundang rasa kasihan Anda. Melainkan, pengungkapan perasaan duka kehilangan seseorang yang lama menjadi sumber cinta saya. Berbeda dengan saya yang mengenyam pendidikan relatif tinggi, ayah hanya tamatan kelas tiga SD zaman Belanda. Untuk itu, bisa dimaklumi kalau ia tidak menggunakan bahasa verbal sebagai sarana pengungkapan cinta. Saya hampir setiap hari bernyanyi lagu every day I love you bersama anak-anak. Sedangkan ayah, ia tidak pernah mengucapkan satupun kata cinta. Tidak juga pernah bernyanyi cinta khusus buat saya. Bahasa verbalnya lebih banyak diam. Apa lagi sekarang, ia diam selamanya !

Read More......

Senin, 24 Mei 2010

24. Manusia Terkaya Di Dunia

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Sebagaimana echo di alam terbuka, kalau kita meneriakkan kata 'bangsat' maka echonya juga bangsat. Kalau kita meneriakkan kata 'kaya' maka echonya juga kaya.

Dalam hal cara bekerja, sudah lama saya meniru cara kerja Tom Peters. Sebagaimana sering ditulis di banyak bukunya. Kendati Tom merupakan pendiri dan pemilik kelompok usaha Tom Peters yang namanya menjulang di seluruh dunia, ia bersama keluarganya tinggal di daerah pertanian yang jauh dari perkotaan. Berkat kemajuan teknologi informasi, ia mengendalikan dan melaksanakan pekerjaannya sambil melaksanakan hobinya sebagai petani.

Cara kerja seperti ini, sudah tentu belum terlalu biasa di masyarakat kita yang mengenal berangkat pagi dan pulang sore hari. Segelintir tetangga saya di River Park Bintaro Jaya sana, bahkan ada yang mencurigai saya sebagai putera salah seorang pengusaha kaya di negeri ini. Padahal, saya lahir dari seorang ayah petani kecil, drop out SD Belanda, Ibu buta huruf, dan keduanya masih tinggal di sebuah desa di lereng bukit.

Setelah diusut asal muasal 'kecurigaan' tetangga, rupanya ada yang heran dengan cara kerja ala Tom Peters ini. Pagi saat orang ramai-ramai berangkat ke kantor, mereka melihat saya memegang beberapa koran sambil duduk di pinggir kali yang airnya mengalir asri. Sore hari ketika orang kelelahan baru habis disiksa oleh macetnya Jakarta, mereka melihat saya memegang gunting, selang air dan pupuk buat tanaman penghias rumah.

Read More......

Sabtu, 22 Mei 2010

23. Naik Bukanlah Satu-Satunya Jalan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Keberhasilan bisa diraih dengan menjaga keseimbangan antara berfikir dan bertindak. Sebab, berfikir tanpa bertindak hanyalah kata-kata kosong. Bertindak tanpa berfikir sering berakhir dengan ketolololan.

Di masa krisis sebagaimana kita alami sekarang ini, stres, frustrasi, marah, benci, dan bahkan gila adalah sebuah pemandangan yang tidak terlalu aneh. Laporan investigatif sejumlah media bahkan menunjukkan bahwa wanita penghibur jumlahnya membengkak, angka perceraian meninggi, jumlah pasien yang terkena stres meningkat tajam, kecenderungan bunuh diri juga menaik, dan sejumlah rumah sakit gila sudah mulai kehabisan kapasitas.

Interaksi pribadi saya dengan sejumlah pengusaha, manajer, supervisor dan juga sahabat juga menunjukkan kecenderungan yang sama.

Banyak pengusaha yang dibelit hutang. Tidak sedikit diantara mereka yang maju kena mundur kena : omzet tidak naik, biaya sulit dikurangi. Manajer dan supervisor juga setali tiga uang. Ancaman PHK ada di mana-mana, sementara alternatif yang tersedia di luar semakin menyempit.

Read More......

Jumat, 21 Mei 2010

22. Nikmatnya Menjadi Orang Biasa

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Kalau dianalogikan dengan mobil, ego adalah gas. Kebijakan adalah remnya. Gas tanpa rem mudah sekali membuat kita masuk jurang. Rem tanpa gas hanya membuat kita jalan di tempat.

Menjadi orang terkenal, entah jadi menteri, bintang film, presiden direktur, dan lain-lain adalah dambaan banyak manusia. Dalam bingkai berfikir ini, mereka yang berharap-harap ditelepon presiden untuk dijadikan menteri, dan ternyata tidak berhasil, bisa dimaklumi kalau menyimpan banyak kekecewaan. Demikian juga perasaan jutaan insan manusia yang berharap-harap bisa menjadi terkenal, dan ternyata belum kesampaian.

Dilihat dari satu sisi, tidak ada yang salah dalam dorongan untuk menjadi terkenal. Sejauh ia dilakukan dengan cara yang wajar, dan memperuntukkan keterkenalannya untuk kepentingan kemanusiaan.

Saya bahkan berfikir, banyak kemajuan dalam peradaban manusia yang ikut didorong oleh nafsu ingin terkenal. Ibu Theresa begitu terkenal dengan banyak pengabdiannya. Mahatma Gandhi dikenal luas sebagai pejuang kemanusiaan. Bill Gates disebut sebagai manusia terkaya karena inovasi-inovasinya. Konosuke Matsushita disebut dewa manajemen Jepang melalui karya-karyanya.

Read More......

Kamis, 20 Mei 2010

21. Ketika Kepintaran Tidak Berguna

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Di titik-titik tertentu, kita tidak memerlukan kepintaran. Dalam keadaan lain, kepintaran malah menghadirkan petaka.

Profesi sebagai pembicara publik dan konsultan, kadang mirip psikolog dan dokter. Begitu orang tahu profesi kita, langsung saja orang menghadang dengan sejumlah pertanyaan. Kalau kebetulan pertanyaannya berkisar di sekitar bidang keahlian kita, tidak apa-apa, semuanya aman dan lancar. Namun, banyak orang yang tidak bisa membedakan, mana pertanyaan yang tepat buat konsultan manajemen, ekonom, pakar ilmu sosial dan politik, atau yang lain.

Saya pernah ditanya proyeksi nilai dolar terhadap rupiah, kapan ekonomi recovery, kapan kerusuhan berakhir, siapa yang akan jadi presiden mendatang, apa yang terjadi bila Mega Wati kalah, sampai dengan skandal bank Bali yang menyeret sejumlah elit politik.

Tentu saja seluruh kepintaran yang saya miliki tidak bisa menghasilkan jawaban yang memuaskan. Terutama karena berada di luar bidang keahlian yang saya tekuni. Namun, yang namanya klien, peserta seminar, atau peserta kursus, banyak yang tidak mau tahu. Merasa diri membayar, maka saya harus menjawabnya dengan memuaskan.

Read More......

Rabu, 19 Mei 2010

20. Bersahabat Karib Dengan Kebingungan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Kesenangan saya untuk bersahabat dengan kebingungan, bukanlah monopoli saya seorang diri. Ia juga dilakukan manusia-manusia mengagumkan seperti Thomas Edison dan Tom Watson.

Seorang penulis produktif dan juga pengamat di bidang personal power, pernah menempatkan saya sebagai orang pertama dan paling utama untuk dicermati di bidang personal power di negeri ini. Dengan menyebut serangkaian perjalanan saya keliling Indonesia untuk memotivasi orang, serta sejumlah buku yang saya terbitkan sebagai bukti, penulis ini sampai pada kesimpulan, sayalah manusia papan atas di bidang personal power di republik ini (Majalah Manajemen edisi Juli 1999).

Dengan sepenuhnya mengerti kaidah keseimbangan dalam menulis, penulis di atas kemudian memberi saya masukan, bahwa buku-buku yang saya terbitkan masih berupa kumpulan tulisan di koran. Sehingga membawa kesan membingungkan. Salah satu masterpiece saya dengan judul 'Kepemimpinan Berdasarkan Air' bahkan disebut berada di tataran yang masih embrional.

Read More......

Selasa, 18 Mei 2010

19. Senyum, Kekayaan Yg Hilang

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

senyum - lebih-lebih yang mengakar dalam sampai tingkatan jiwa - bisa memberikan radiasi yang amat luas dalam penyembuhan perusahaan dan masyarakat. Sebab, ia tidak saja berpengaruh pada hubungan antarperseorangan, namun juga pada spirit lingkungan sosial secara keseluruhan

Senyum, sebenarnya adalah salah satu harta yang diberikan Tuhan ke manusia. Dikatakan demikian, sebab senyum bisa merubah banyak sekali hal. Sedih jadi gembira, benci jadi rindu, orang biasa jadi simpatik, suasana beku menjadi cair, hanyalah sebagian saja dari sekian banyak dampak senyum. Di banyak masyarakat yang memiliki tradisi senyum yang memadai, angka perceraian, pencopetan, perkelahian, pembunuhan dan sejenis jauh lebih rendah dibandingkan masyarakat yang miskin senyum. Ini sekaligus membuktikan, kontribusi senyum terhadap pertumbuhan masyarakat dan sehatnya masyarakat tidaklah kecil.

Read More......

Senin, 17 Mei 2010

18. Membuka Gembok-Gembok Kemajuan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Persepsi tidak hanya menjadi pencipta dan pemusnah masalah, ia juga bisa menghadirkan gembok-gembok kokoh yang susah dibuka.

Mengakhiri tahun ini, saya akan berjalan lagi ke lima kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Medan, Batam dan Yogya), berbagi pengalaman bagaimana memaksimalkan prestasi pribadi. Topik ini saya pilih, karena di masa krisis ini, tidak sedikit manusia yang layu sebelum berkembang. Belum apa-apa, sudah menyerah pasrah. Bahkan, tidak sedikit manusia yang sebenarnya tidak punya masalah berarti, namun ikut membungkus diri dengan kesulitan, terutama akibat lingkungan yang penuh dengan kesulitan.

Coba perhatikan orang yang baru bercerai dengan isteri. Ada yang bunuh diri kemudian. Ada juga yang mencari isteri baru yang lebih cantik. Amati kemacetan Jakarta yang tidak mengenal ampun. Sebagian orang ngedumel dan memaki-maki. Sebagian lagi menjalaninya sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

Apa yang bisa ditarik dari dua contoh ini, yang membuat kejadian menjadi masalah bukannya kejadian itu sendiri, tetapi bagaimana kita mempersepsikan kejadian. Jadi, kuncinya terletak pada jendela persepsi.

Read More......

Sabtu, 15 Mei 2010

17. Merajut Sutera Keberhasilan

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Dan apakah kerja dengan rasa cinta itu ?
laksana menenun kain dari benang
yang ditarik dari jantungmu
seolah-olah kekasihmulah
yang akan mengenakan kain itu…

Untuk pertama kali dalam kehidupan saya sebagai pembicara publik, saya bertatapan dengan ratusan pasang mata yang lapar motivasi. Anak-anak muda korban likuidasi perbankan ini, membawa refleksi mendalam dalam kehidupan saya. Baru saja memulai karir dalam beberapa tahun, tiba-tiba saja langit karir mereka bergoyang. Itupun ditutup dengan cerita kurang sedap tentang pesangon yang belum menentu.

Sebagaimana pernah saya alami, umur-umur muda baru selesai sekolah, adalah umur pembentukan yang masih ditandai sejumlah kelabilan psikologis. Bangunan karir masih jauh sekali dari selesai. Bahkan, fondasinyapun sebagian saja belum terbentuk.

Read More......

Jumat, 14 Mei 2010

16. Hari Ini, Hari Terbaik

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Kita tidak pernah melewati sungai yang sama dua kali'. Ini benar, sebab tiap detik air sungai berganti. Demikian juga dengan waktu, tiap detik yang lewat tidak akan pernah bisa terulang kembali.

Di sejumlah daerah, ada orang yang mencari hari terbaik untuk melakukan berbagai kegiatan. Ada hari baik untuk menikah. Hari baik untuk bercocok tanam, membangun rumah dan masih banyak lagi yang lain. Sayangnya, saya tidak pernah bertemu - kendati sudah tanya sana sini - ada hari terbaik untuk menjalani hidup dan kehidupan.

Saya punya seorang rekan yang teramat jarang memiliki rasa senang. Ketika di Jakarta, dia fikir di Bali lebih enak. Setiap kali bangun di pagi hari, ia selalu berharap ada mukjizat di hari itu. Hampir setiap hari yang ia jalani, diisi penuh dengan harapan : besok baru datang kebahagiaan.

Sebagai hasilnya, tubuhnya banyak sekali dimakan oleh fikirannya. Penyakit sering datang berkunjung. Stress apa lagi, ia datang tanpa pernah mengenal tahu diri.

Setahun lebih setelah krisis melanda republik ini, saya menemukan semakin banyak manusia yang mirip dengan rekan di atas. Tatapan mata kosong. Penuh harap akan masa depan. Dan, tidak melihat satu titik cahaya terangpun di hari ini.

Read More......

Rabu, 12 Mei 2010

15. Kecil Itu Berkah

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Kekayaan dan hal-hal besar ini, tidak menghadirkan berkah kebebasan hidup, malah sebaliknya, mengikat diri dengan tali-tali semu yang amat mengganggu.

Setiap kali saya terbang melalui bandar-bandar udara kecil seperti Solo dan Pekanbaru, terasa sekali sentuhan kota kecil yang memikat.

Demikian juga ketika saya dan keluarga tinggal lama di kota kecil Lancaster Inggris, atau ketika di kota kecil Fontainebleau Prancis.

Di Bandara Adi Sumarno Solo, sebagian orang memanggil nama saya dengan ekspresi muka yang ramah dan akrab. Baik ketika check-in maupun sesaat setelah landing, selalu saja saya bertemu setidaknya dua muka ramah dan akrab sambil menyapa penuh persahabatan.

Di Pekanbaru juga sama. Seorang petugas check in untuk pesawat Caltex, yang
mengaku pernah menjadi peserta lokakarya saya di Bandung, selalu saja memberikan tempat duduk VIP di depan.

Read More......

Selasa, 11 Mei 2010

14. Berlian Dan Bau Busuk

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Di manapun berlian tetap berlian. Akan tetapi, agar berlian Anda ditemukan orang, diperlukan banyak usaha dan pengorbanan.

Ketika Jack Welch menjadi nara sumber seminar di Jakarta, seorang peserta bertanya, bagaimana ia bisa mengelola gurita usaha yang demikian besar dan berhasil. Entah ia rendah hati, entah benar-benar seperti itu keadaannya, salah satu CEO terkemuka dunia ini berujar, tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan sebesar itu seorang sendiri. Bahkan, diapun tidak sanggup melakukannya. Ia melakukan semua pekerjaan besar ini, bersama-sama orang-orang terbaik yang dimiliki General Electric. Oleh karena alasan terakhirlah, maka setiap kali Welch berjalan-jalan keliling dunia, ia selalu mencari orang-orang terbaik.

Bila benar demikian, rupanya salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola gurita usaha yang demikian meraksasa, adalah mencari dan memilih orang yang tepat. Sebagaimana pernah saya tulis, begitu orang-orang berada di tempatnya yang tepat, mesin organisasi akan hidup dan lari cepat dengan sendirinya.

Read More......

Senin, 10 Mei 2010

13. Manusia Paling Beruntung


Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

berhasil mengatasi baik dan buruk, kalah dan menang, adalah keberuntungan sejati

Di sebuah seminar yang diadakan Asosiasi Manajer Indonesia cabang Bandung akhir Januari 1999, seorang peserta bertanya ke saya tentang feng Shui. 'Adakah keyakinan ini benar, atau hanya sugesti belaka ?', demikianlah kira-kira bunyi pertanyaannya.

Terus terang, ini memang bukan bidang kajian saya. Namun, setelah mendengar dan membaca sejumlah cerita tentang feng shui, saya menemukan dua jenis penjelasan. Pertama, sebagian teori feng Shui memiliki akar rasionalitas. Contohnya, rumah tidak boleh tusuk sate tentu saja bisa dimaklumi. Sebab, kalau ada mobil yang remnya blong, maka celakalah akibatnya. Kedua, kendati sebagian teori feng Shui kelihatannya tidak masuk akal, namun karena dipercayai dan diyakini banyak orang maka ia menjadi collective beliefs. Apapun yang diyakini - apalagi secara berlebihan - bisa menjadi magnet yang bisa membuat wajah kehidupan persis seperti yang diyakini.

Digabung menjadi satu, berguna tidaknya feng shui bagi seseorang, amat tergantung pada kemampuan melihat rasionalitas yang ada di baliknya, serta sudah tentu keyakinan yang menyertainya.

Read More......

Sabtu, 08 Mei 2010

12. Jatuh Cinta Setiap Hari

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Katherine He Burb, 'love has nothing to do with what you are expecting to get - only with what you are expecting to give - which is everything'. (Cinta berkaitan dengan apa yang kita berikan, dan di sinilah letak kebesaran cinta)

Setiap orang dewasa yang normal pernah mengalami jatuh cinta. Dalam keadaan terakhir, dunia rasanya hanya milik kita sepasang. Semua hal kelihatan indah dan penuh kenikmatan. Jangankan kelebihan, kekuranganpun amat mudah diterima sebagai sebuah sisi yang mengandung unsur menyenangkan. Setiap tarikan nafas, seperti menghirup bau harum nan segar di pegunungan. Kalau bisa, mesin waktupun mau dibuat berhenti. Sehingga kondisi hidup yang serba menyenangkan bisa bertahan selamanya.

Sekarang bayangkan sebuah lingkungan kerja yang dihuni hanya oleh manusia-manusia yang pekerjaannya hanya satu : jatuh cinta. Hari ini jatuh cinta pada pekerjaan. Besoknya jatuh cinta pada diri sendiri. Lusa jatuh cinta pada istri. Tiga hari kemudian jatuh cinta pada anak-anak di rumah. Empat hari berikutnya jatuh cinta pada orang tua. Lima hari terakhir jatuh cinta pada mertua. Singkat kata, lima hari kerjanya diisi penuh oleh jadwal jatuh cinta. Siklus kerja mingguan penuh dengan warna dan spirit hidup jatuh cinta.

Read More......

Jumat, 07 Mei 2010

11. Bergelimang Cinta Setiap Hari

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

bunga cinta yang indah dan harum, tidak tumbuh di atas bunga yang harum juga, melainkan tumbuh di atas tai sapi yang kerap berbau amat tidak sedap.

Karena kecintaan pada keluarga, ada sebagian kegiatan mereka yang harus saya ikuti secara agak intensif. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah ikut menikmati musik-musik mereka. Belakangan, ternyata saya menemukan kesenangan tersendiri. Sebagian lirik-lirik lagu kesenangan ABG ini, ternyata menggugah hati dan kalbu. Salah satunya adalah lagu Boyzone dengan judul Every Day I Love You.

Saya kira, kegiatan mencintai setiap hari tidak hanya menjadi monopoli anak muda semata. Ia adalah fundamen paling dasar kehidupan setiap orang. Bedanya hanya terletak pada siapa dan apa yang dicintai saja. Anak muda mencintai pacar mereka. Kita yang sudah dewasa memiliki banyak sekali orang maupun hal yang layak untuk dicintai. Lebih-lebih bagi mereka yang hidup dengan the path of heart. Apa saja yang lewat di depan mata layak dan perlu untuk dicintai. Pohon yang rubuh layak untuk ditegakkan. Puntung rokok yang dibuang sembarangan perlu dipindahkan ke tempatnya. Keran air yang lupa dimatikan orang lain di tempat umum, tidak salah kalau dimatikan. Orang tua yang naik bus umum amat sopan kalau diberi kesempatan duduk. Memasuki sebuah pintu di tempat umum, akan lebih terhormat kalau memegangi pintu sambil mempersilahkan orang lain untuk lewat.

Read More......

Kamis, 06 Mei 2010

Complete Online Store

Amazon Associates Provides a variety of your needs from the smallest to the largest, cheapest to most expensive. Provided that you have money you can buy anything you want here. Turned much money you got? prove in the Amazon Associates.
Here are some of the list that might
want to apply to your:

Read More......

10. Berlimpah Rezeki Setiap Hari

Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Entah itu sungai, gunung, hutan, danau atau pantai. Kita memerlukan dekapannya. Lebih-lebih kalau kita melakukan proses refleksi di atas - melalui diam dan tidak menghakimi - dalam dekapan hangat alam.

Ada sebuah pertanyaan yang sering menghadang saya sebagai pembicara publik. Yakni, bagaimana mengenali potensi diri kita yang sejati. Sebenarnya, pertanyaan ini lebih layak kalau ditanyakan ke psikolog, bukan ke orang 'liar' yang tidak mengenal batas-batas disiplin seperti saya. Namun, dasar pembicara publik yang harus menjawab semua pertanyaan yang datang, maka terpaksa keluarlah jawaban-jawaban enteng khas orang 'liar'.

Dalam logika yang amat sederhana, potensi sesuatu sebenarnya terkait erat dengan dari apa sesuatu tadi dibuat. Obat yang dibuat dari komposisi A,B,C dan D tentu saja khasiatnya sangat ditentukan oleh bahan dan interaksi antarbahan tadi. Demikian juga dengan kita sebagai manusia. Dengan sedikit kejernihan, badan serta jiwa kita sebenarnya dibentuk semuanya oleh komponen-komponen yang berasal dari alam semesta. Udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, minuman yang kita minum semuanya berasal dari alam, dan memberikan warna yang amat dominan terhadap tubuh ini. Makanya, salah satu penulis buku kesehatan pernah menulis : 'we are what we eat'. Kita ini menjadi seperti apa-apa yang kita makan.

Read More......

Rabu, 05 Mei 2010

Tentang Amazon Associates

Awalnya format blog ini adalah bahasa Indonesia, kemudian saya rubah dengan yang berbahasa inggris. Nah, ketika saya rubah ke bahasa Inggris itulah muncul Tab Monetize. Pertamanya sih saya ga tau apa itu monetize ya.. saya acuhka aja. Beberapa hari kemudian, pas lagi bingung mo ngapain lagi di blog ini, ya.. saya coba-coba aja tuk buka tab Monetize tadi, dan ternyata isinya adalah Amazon Associates. Tambah ga mudeng lagi nih.. ya, saya acuhkan lagi.. Beberapa hari kemudian lagi, pas dah mentok ga ada sama sekali yang mau dikerjain saya buka lagi tuh Amazon Associates, saya ikut aja petunjuknya, ngisi form-form yang disodorin ampe abis.

Nah, pas sudah sampe finish saya disuruh masukin kode html yang diberikan oleh Amazon Associates tersebut kedalam template, ya saya masukin aja. Trus, ada juga disuruhnya untuk menulis posting tentang Amazon Associates dan memasukan link Amazon Associates, ya saya tulis aja. Dan inilah jadinya, saya menulis tentang Amazon Associates dan ini linknya Amazon Associates

Read More......

9. Kesederhanaan Pangkal Kebahagiaan


Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

memiliki kekayaan yang terlalu banyak sering mengurangi rasa syukur. Sebab, penghargaan terhadap rezeki sering menurun sejalan dengan semakin banyaknya uang yang dimiliki.

Setiap bentuk kejadian dalam hidup, saya yakini, selalu menghadirkan makna. Perjalanan hidup sebagai konsultan, kerap membuat saya harus bergaul intensif dengan sejumlah orang kaya dan berada. Berbagai macam pengalaman telah saya lalui bersama mereka. Ada yang menyenangkan seperti bermain golf, jet ski, menginap di hotel berbintang sampai dibelikan barang-barang mewah. Ada juga yang menyengsarakan, seperti dimarahi istri klien tanpa tahu sebab musababnya, digoda ikut masuk ke dalam kehidupan-kehidupan menyimpang, dan masih ada lagi yang lain.

Syukurnya, sampai sekarang saya masih bisa menjaga jarak secara seimbang terhadap semua ini. Namun, ada satu hal yang menggoda saya untuk diulas di sini. Orang yang kaya materi, tidak sedikit yang menyesali hidupnya. Jarang berkata syukur ke Tuhan. Sejumlah kekayaan yang diwariskan orang tua mereka, kerap malah membuat kehidupan penuh perkelahian, kebencian dan perselisihan.

Tidak sedikit keluarga pewaris saham perusahaan besar, yang selama hidupnya berkelahi tiada hentinya. Ditandai oleh banyaknya segi tiga kebencian. Kecurigaan terhadap setiap anggota keluarga. Digabung menjadi satu, kekayaan yang dikumpulkan secara susah payah oleh generasi pendahulu, tidak membuat hidup lebih mudah, malah sebaliknya membuat semuanya jadi sengsara.

Memang, ada banyak sebab yang bersembunyi di balik fenomena ini. Namun, satu hal pasti, ketidakmampuan untuk hidup dan berfikir sederhana, telah membawa mereka pada lautan kehidupan yang penuh dengan tekanan.

Saya mensyukuri sekali kehidupan yang bergerak perlahan dari tataran yang sangat bawah. Ketika masih mengontrak dari satu rumah kecil ke rumah kecil yang lain, rasanya bahagia sekali kalau bisa memiliki rumah BTN. Ketika masih bergelantungan di bus kota, rasanya nikmat sekali jika bisa punya mobil. Tatkala hidup dengan makan sangat pas-pasan, selalu terbayang enaknya makan dengan daging yang memadai. Saat anak masih sekolah di sekolah negeri sederhana di pinggiran Jakarta, ada cita-cita agar mereka bisa masuk di sekolah terkemuka.

Sekarang, ketika semua itu sudah berlalu, tidak hanya rasa syukur yang teramat sering saya ucapkan ke Tuhan, tetapi kepala otomatis merunduk ketika menemui orang-orang dengan tingkatan kehidupan di bawah. Ada godaan untuk selalu menolong, bila ada kemampuan untuk melakukannya. Dan yang paling penting, pengalaman meniti tangga kehidupan dari bawah, membuat saya sering ingat akan pentingnya kesederhanaan hidup.

Seperti pernah ditulis Deana Rick dan rekan di Personal Excellence edisi Mei 1999, 'having too much can actually be a hindrance to an attitude of gratitude because, in reality, you can not appreciate what you have, if you have too much'.

Dengan kata lain, memiliki kekayaan yang terlalu banyak sering mengurangi rasa syukur. Sebab, penghargaan terhadap rezeki sering menurun sejalan dengan semakin banyaknya uang yang dimiliki.

Nah, kesederhanaan berfikir dan kesederhanaan hidup itu penting dalam konteks ini, karena ia yang bisa menjadi jembatan yang memadai antara rezeki dan keinginan. Rezeki, sebagaimana kita tahu mengenal batas-batas. Sedangkan keinginan di pihak lain seperti langit, tidak ada batasnya.

Kesederhanaan bisa menjadi jembatan dalam hal ini, karena bisa menjadi 'manajer' bagi sang diri. Ia yang memilih mana yang betul-betul perlu, dan mana yang hanya pelengkap saja. Ia yang memisahkan keinginan yang diwarnai egoisme, dengan keinginan yang perlu dipenuhi.

Kembali ke cerita awal tentang orang kaya materi yang hidupnya penuh percekcokan, mereka memang punya uang, tetapi pengalaman hidup yang langsung di atas, membuat kesederhanaan bisa menjadi barang mewah buat mereka.

Dibandingkan dengan saya yang pernah memakan sayap ayam berbulan-bulan, dan sekarang mudah sekali merasakan enaknya makan, makan Mc. Donald, Kentucky, atau malah restaurant mewah sekalipun bagi orang kaya tadi tidak pernah menimbulkan selera.

Bagi saya yang pernah mengontrak sejumlah rumah kecil kumuh dan sederhana, tinggal di rumah dengan tanah ratusan meter sudah sangat memuaskan. Tetapi bagi mereka, ini hanyalah sesuatu yang tidak perlu dihargai dan disyukuri.

Untuk ukuran manusia yang bertahun-tahun bergelantungan di bus kota, naik sedan menghadirkan kebahagiaan tersendiri. Tetapi bagi anak orang kaya di atas, ia hanyalah keseharian yang biasa dan hambar.

Dengan latar belakang pendidikan SD di desa, dan anak pernah sekolah di SD negeri pinggiran Jakarta, bisa menyekolahkan anak di sekolah khusus adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Namun, bagi orang kaya di atas, ini hanyalah sebuah rutinitas tanpa rasa.

Seluruh cerita dan ilustrasi ini memperkuat argumen Deana Rick, bahwa greed and materialism block thankfullness. Keserekahan dan materi menghalangi ketulusan untuk bersyukur pada Tuhan.

Sebaliknya dengan kesederhanaan, rasa syukur, terimakasih, penerimaan bagi sang hidup, mudah sekali muncul. Saya tidak tahu, bagaimana pengalaman Anda. Namun, saya amat bersyukur pada Tuhan yang pernah membawa saya pada kelokan-kelokan kehidupan yang membuat saya sampai pada kesimpulan : 'kesederhanaanlah awal dari kebahagiaan'.

Saya mengisi prinsip ini dengan berjalan-jalan mengelilingi rumah setiap sore sambil mengucapkan terimakasih. Menggendong dan menciumi anak-anak bila ada kesempatan. Merayu istri persis seperti saat kami masih pacaran. Anda, saya kira, bisa melakukannya dengan cara Anda sendiri.

Read More......

Selasa, 04 Mei 2010

8. Menyalakan Lilin Dalam Diri


Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Berjanjilah hanya tentang hal yang bisa dilakukan. Dan lakukan segala hal yang Anda telah janjikan

Menjadi presenter di depan sejumlah pemimpin perusahaan minyak, menurut saya sering menantang dan memberi inspirasi. Menantang, karena berhadapan dengan sekumpulan orang brilian yang bisa menjadi sparring partner yang meyakinkan. Memberi inspirasi, sebab dengan tantangan-tantangan yang maha berat, kemudian kepala saya bisa mengeluarkan sesuatu yang tidak terfikirkan sebelumnya.

Di Hyatt Regency Bandung pada awal Desember 1998 lalu, untuk sekian kalinya saya menemukan pengalaman menantang dan penuh inspirasi ini. Sejumlah insinyur menghujani saya dengan pertanyaan tentang kualifikasi seseorang yang layak menjadi pemimpin.

Sebagaimana pernah saya tulis di lain kesempatan, dalam hubungan antarmanusia, orang lain sebenarnya cermin kita. Bila melihat muka jerawat di cermin, tentu saja yang diobati muka kita, bukan cerminnya. Hal yang sama juga berlaku bagi setiap gangguan dalam hubungan kepemimpinan. Mencari kesalahan di orang lain - kendati kadang berhasil membuahkan perubahan yang temporer - sama saja dengan mengobati jerawat di cermin.

Berdiri di atas keyakinan terakhir, setiap bentuk kualitas hubungan kepemimpinan, sangat diwarnai oleh seberapa terang 'lilin' yang ada di dalam diri sang pemimpin. Begitu lilin tadi menyala, sebagian besar permasalahan hubungan antarmanusia sudah terpecahkan.

Lady Diana, Mahatma Gandhi, Abraham Lincoln adalah sederetan pemimpin yang lilinnya menyala secara terang benderang. Dan lilin mereka demikian menerangi, karena tabungan perbuatan baiknya sudah menggunung.

Saya memang masih jauh dari kualitas yang dimiliki tiga pemimpin di atas. Bahkan, masih menyimpan banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Namun, perjalanan saya sebagai konsultan bertutur bahwa ada sejumlah langkah yang layak untuk dicermati.

Pertama, saya tidak antiego. Bahkan, banyak kemajuan didorong oleh mesin ego. Tulisan inipun ada karena sebagian didorong oleh ego. Namun, ego yang berlebihan sangat potensial mematikan lilin dalam diri kita.

Penyeimbang paling efektif dari ego adalah kebijakan. Yang terakhir ini bisa berasal dari kedewasaan, belajar dari filsafat, agama atau sumber kebijakan lainnya. Saya belajar kearifan justru dari orang-orang bawah. Tukang taman yang mengurus taman saya di rumah, satpam penjaga komplek, caddy yang mengantar saya di lapangan golf, atau supir jemputan putera-puteri saya adalah sebagian dari guru-guru kebijakan yang saya banggakan.

Betapa tidak membanggakan, mereka memberi saya kearifan, dengan uang demikian sedikit masih bisa bersukur ke Tuhan. Dengan penampilan yang sederhana, masih memiliki percaya diri berkomunikasi dengan orang lain. Dengan kerut muka hitam dan kotor, masih bisa tersenyum ke orang lain.

Lebih dari itu, karena kehidupan kerap bergerak naik turun seperti roda, saya sering diingatkan secara tidak langsung oleh mereka, bahwa sayapun bisa seperti mereka.

Kesombongan, sifat takabur, sok dan egoisme lainnya sering diobati secara sangat mujarab oleh 'guru-guru' di atas.

Kedua, dalam komunikasi, sering dikemukkan seseorang disebut berhasil bila sampai pada tataran communication with heart. Heart, kalau mau diperinci sebenarnya berasal dari kata hear dan kata art. Alias, seni mendengar. Terus terang, ada banyak sekali yang bisa diperoleh dengan menguasai seni mendengar.

Coba bayangkan sepasang suami isteri yang mempersiapkan rumah untuk arisan keluarga. Dari mengecat tembok, membersihkan rumah, membeli peralatan dan makanan sampai dengan membeli sejumlah hal yang membanggakan. Tidak sedikit dana dan tenaga yang dikeluarkan untuk itu. Ini hanya sebuah ilustrasi, bahwa banyak manusia yang mau membayar mahal, hanya agar dihargai oleh orang lain. Dengan sedikit ketrampilan mendengar, Anda bisa memperoleh banyak sekali hal dari jutaan manusia yang haus penghargaan.

Ketiga, setiap orang memiliki sesuatu yang kecil bagi orang lain, namun besar artinya bagi si pemilik. Nama, putera-puteri, ulang tahun, baju, dasi, jam tangan dan masih banyak lagi yang lain, adalah sebagian dari hal kecil yang bisa memperbaiki kualitas hubungan antarmanusia.

Bayangkan bila Anda lupa dengan ulang tahun Anda hari itu, dan tiba-tiba ada kartu datang yang bertuliskan : happy birthday. Atau, bertemu dengan teman lama, dan ia ingat nama putera-puteri Anda. Atau, di tempat yang jarang dikunjungi, tiba-tiba ada orang yang memanggil nama panggilan Anda dengan nada penuh persahabatan.

Keempat, lilin dalam diri kita akan tampak terang bagi orang lain, bila kita memberikan our total body language. Bila berbicara dalam posisi berdiri, jangan lupa mengarahkan ujung kaki, dada dan muka ke lawan berbicara. Jika orang sudah bercerita hal-hal pribadi, tunjukkan empati Anda. Ajukan pertanyaan, yang bisa membuat orang semakin bangga akan dirinya.

Dan terakhir, ini mungkin sudah klise bagi Anda. Berjanjilah hanya tentang hal yang bisa dilakukan. Dan lakukan segala hal yang Anda telah janjikan.

Joseph Goldstein dan Jack Kornfield dalam The Path of Deep Meditation menulis : 'wisdom is not one particular experience, nor a series of ideas or knowledges to be collected. It is an on going process of discovery.'

Nah, dibandingkan menghafalkan keempat langkah saya di atas, jauh lebih berguna bila Anda mulai menyalakan lilin dalam diri Anda sekarang juga.

Read More......

Senin, 03 Mei 2010

7. Orang Brengsek Guru Sejati


Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kita menjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu saja kita memaksa diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkan orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa tidak enaknya dihina orang lain

Entah apa dan di mana menariknya, Bank Indonesia amat senang mengundang saya untuk menyampaikan presentasi dengan judul Dealing With Difficult People. Yang jelas, ada ratusan staf bank sentral ini yang demikian tertarik dan tekunnya mendengar ocehan saya. Motifnya, apa lagi kalau bukan dengan niat untuk sesegera mungkin jauh dan bebas dari manusia-manusia sulit seperti keras kepala, suka menghina, menang sendiri, tidak mau kerja sama dll.

Di awal presentasi, hampir semua orang bernafsu sekali untuk membuat manusia sulit jadi baik. Dalam satu hal jelas, mereka yang datang menemui saya menganggap dirinya bukan manusia sulit, dan orang lain di luar sana sebagian adalah manusia sulit.

Namun, begitu mereka saya minta berdiskusi di antara mereka sendiri untuk memecahkan persoalan kontroversial, tidak sedikit yang memamerkan perilaku-perilaku manusia sulit. Bila saya tunjukkan perilaku mereka - seperti keras kepala, menang sendiri, dll - dan kemudian saya tanya apakah itu termasuk perilaku manusia sulit, sebagian dari mereka hanya tersenyum kecut.

Bertolak dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkan kaca mata terlebih dahulu, sebelum melihat orang lain. Dalam banyak kasus, karena kita tidak sadar dengan kotornya kaca mata maka orangpun kelihatan kotor. Dengan kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit, yakinlah kalau bukan Anda sendiri yang sulit. Karena Anda amat keras kepala, maka orang berbeda pendapat sedikitpun jadi sulit. Karena Anda amat mudah tersinggung, maka orang yang tersenyum sedikit saja sudah membuat Anda jadi kesal.

Nah, pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalam keadaan kaca mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak Anda masuk ke dalam sebuah pemahaman tentang manusia sulit. Dengan meyakini bahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup adalah guru kehidupan, maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit. Terutama karena beberapa alasan.

Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkan betapa menjengkelkannya mereka. Bayangkan, ketika orang-orang ramai menyatukan pendapat, ia mau menang sendiri. Tatkala orang belajar melihat dari segi positif, ia malah mencaci dan menghina orang lain. Semakin sering kita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya kita sedang semakin diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek itu. Saya berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dan suka menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidak mengizinkan putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang, bayangan tentang anak kecil yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yang amat membantu pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah merasakan sendiri betapa sakit hati dan tidak enaknya dihina anak kecil.

Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadi orang sabar. Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini seperti karet. Pertama ditarik melawan, namun begitu sering ditarik maka ia akan longgar juga. Dengan demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala, mengurut-urut dada, atau menarik nafas panjang oleh manusia super sulit, itu berarti kita sedang menarik karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini) menjadi lebih longgar (sabar). Saya pernah mengajar sekumpulan anak-anak muda yang tidak saja amat pintar, namun juga amat rajin mengkritik. Setiap di depan kelas saya diuji, dimaki bahkan kadang dihujat. Awalnya memang membuat tubuh ini susah tidur. Tetapi lama kelamaan, tubuh ini jadi kebal. Seorang anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya, pernah heran dengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain. Dan gurunya ya itu tadi, manusia-manusia pintar tukang hujat di atas.

Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan. Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusia sulit, ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan daya kontribusinya. Saya tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapi pengalaman memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit, sudah terbukti membuat banyak sekali orang menjadi pemimpin jempolan. Rekan saya menjadi jauh lebih asertif setelah dipimpin lama oleh purnawirawan jendral yang amat keras dan diktator.

Keempat, disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kita menjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu saja kita memaksa diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yang berhobi menjelekkan orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa tidak enaknya dihina orang lain.

Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positif manusia super sulit sebenarnya sedang membuat kita jadi hebat. Di masa kecil, saya termasuk orang yang dibesarkan oleh penghina-penghina saya. Sebab, hinaan mereka membuat saya lari kencang dalam belajar dan berusaha. Dan kemudian, kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil membantu orang yang tadinya menghina kita.

Terakhir dan yang paling penting, manusia super sulit sebenarnya menunjukkan jalan ke surga, serta mendoakan kita masuk surga. Pasalnya, kalau kita berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan bunga, bau busuk dengan bau harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi lebih tinggi ?

Read More......

Sabtu, 01 Mei 2010

6. Sekantong Tahi Sapi


Kutipan dari : Gede Prama Ideas
Semoga ada manfaatnya...

Egoisme - sebagaimana tercermin dari banyaknya penggunaan kata saya - memang tidak selalu buruk. Namun, ia kerap membadankan serangkaian nilai, yang membuat badan ini cepat tua, lapuk serta rentan penyakit.

Bayangkan di suatu pagi, ada seorang tetangga yang memberi Anda sekantong tahi sapi. Tanpa basa basi, langsung saja kantong tadi diletakkan di depan rumah.

Bagi mereka yang sentimen dengan tetangga, mala petakalah akhir dari kejadian ini. Namun, bagi mereka yang menempatkan pemberian sebagai sebuah kemuliaan, maka tahi sapi tadi bisa menjadi awal persahabatan.

Nah, Anda dan saya juga sedang diberi tahi sapi (baca : krisis). Persoalannya, apakah krisis ini akan menjadi awal petaka atau awal kemajuan, sangat ditentukan oleh bagaimana kita menempatkan krisis.

Salah satu karya terbaik Deepak Chopra adalah Ageless Body, Timeless Mind. Di sini penyembuh ini bertutur tentang bagaimana hidup awet muda. Fundamental dalam tesis Chopra, tubuh ini terbuat dari pengalaman-pengalaman yang didagingkan (dimasukkan ke dalam tubuh).

Sebagai salah satu bukti dari tesis terakhir, Chopra mengutip pengalaman seorang Ibu yang baru menerima sumbangan jantung dari orang lain. Begitu keluar dari rumah sakit, sang Ibu meminta dua hal yang tidak pernah disukai sebelumnya : bir dan ayam goreng. Setelah diselidik, ternyata donatur jantung yang telah meninggal, memiliki hobi berat meminum bir sambil memakan ayam goreng.

Pengalaman terakhir mengingatkan saya dengan pendapat Norman Cousin yang pernah menyebut bahwa 'kepercayaan itu menciptakan biologi'. Ini berarti, garis batas antara biologi dan psikologi sebenarnya sangat dan teramat tipis - kalau tidak mau dikatakan tidak ada.

Semua ini berati, cara kita menempatkan krisis, tidak hanya terkait dengan sukses gagal di hari ini. Lebih dari itu, kita sedang mendagingkan serangkaian sistim nilai ke dalam tubuh kita. Untuk kemudian, memberi pengaruh yang amat besar ke dalam rautan wajah dan tubuh kita kemudian.

Coba cermati ciri-ciri manusia awet muda dan panjang umur sebagaimana ditemukan oleh Chopra. Dari meraup kesenangan dari kegiatan sehari-hari, menganggap hidup bermakna, yakin telah mencapai sasaran utama, menganut citra diri positif, sampai dengan optimis.

Semuanya menunjukkan upaya membadankan sistim nilai positif. Larry Scherwitz dari Universitas California pernah merekam hasil percakapan dengan 600 pria. Sepertiganya mengidap penyakit jantung, dan sisanya sehat-sehat saja. Scherwitz menemukan, pria yang menggunakan kata ganti 'saya' lebih banyak dari rata-rata orang, mempunyai resiko kena serangan jantung lebih tinggi.

Pengalaman saya juga menunjukkan hal yang sama. Dari ratusan eksekutif yang pernah dikumpulkan karangannya, mereka yang otoriter, egois dan mau menang sendiri, menggunakan kata ganti 'saya' jauh lebih banyak dibandingkan yang lain. Chopra juga menemukan hal yang mirip, angka kematian karena kanker dan penyakit jantung terbukti lebih tinggi diantara orang yang mengalami jiwa murung, dan lebih rendah diantara orang yang mempunyai maksud yang tegas serta jiwa yang sehat.

Dari penemuan-penemuan semacam ini, Scherwitz merekomendasikan untuk semakin membuka hati kepada orang lain. Salah seorang responden Scherwitz yang umurnya sudah tua namun memiliki jantung yang amat sehat berargumen : 'seseorang yang terbuka dan penuh cinta akan menua dengan baik'.

Nah, lebih dari sekadar terbuka terhadap orang lain, kita juga memerlukan keterbukaan dalam memandang kehidupan. Persis seperti kasus tetangga yang memberi sekantong tahi sapi. Keterbukaan dan kesediaan untuk mencintai, membuat semua kejadian kehidupan - dari dapat tahi sapi sampai dengan berlian - menjadi penuh dengan warna keindahan.

Egoisme - sebagaimana tercermin dari banyaknya penggunaan kata saya - memang tidak selalu buruk. Namun, ia kerap membadankan serangkaian nilai, yang membuat badan ini cepat tua, lapuk serta rentan penyakit.

Meminjam hasil sebuah penemuan di dunia kedokteran, kemanapun perginya fikiran, senantiasa ada bahan kimia yang menyertainya. Atau keadaan-keadaan mental yang murung dirubah menjadi bahan-bahan kimia yang menimbulkan penyakit. Demikian juga sebaliknya.

Belajar dari semua ini, dibandingkan dengan mengumpat dan memaki tahi sapi yang bernama krisis, saya mendidik diri untuk menempatkan krisis sebagai 'pupuk'-nya kehidupan.

Beberapa periode lalu, RUPS sebuah perusahaan besar menunjuk saya sebagai direktur SDM. Awalnya, tentu saja ini sebuah berkah yang dirayakan oleh keluarga saya. Sebab, sebelah kaki menjadi manusia bebas (konsultan, penulis dan pembicara publik) namun mengalami siklus keuangan yang naik turun, sebelah kaki jadi eksekutuf puncak dengan siklus keuangan yang pasti dan menjanjikan.

Sayangnya, saya kehilangan dua kemewahan : menjadi raja bagi waktu, dan kemewahan hanya memberi saran tanpa perlu memantau pelaksanaan dan tanggungjawab.

Akibat dari kehilangan ini, saya sempat mengalami gejala insomnia (susah tidur). Belakangan, setelah membuka-buka lagi khasanah tentang fikiran yang memproduksi bahan kimia dalam tubuh, semua ini saya rombak secara perlahan. Belum sempurna memang ! Yang jelas, ritme tidur saya sudah kembali ke sedia kala.

Kembali ke cerita awal tentang sekantong tahi sapi, Anda dan saya setiap hari ada yang membawakan 'tahi sapi'. Mirip dengan tahi sapi, kita tidak bisa merubah kehidupan. Akan tetapi, kita bisa merubah diri bagaimana mesti melihat dan menempatkan kehidupan.

Sadar akan penemuan bahwa keyakinan memproduksi biologi, saya memilih untuk melihat segi positif dari tahi sapi. Terserah Anda !.

Read More......
SHARE EXPERIENCE © 2008 Por *Templates para Você*